5 Hewan Terancam Punah di Dunia yang Perlu Anda Ketahui: #2 Burung Kakapo

edgeofexistence.org

Burung Kakapo, burung yang bernama latin Strigops habroptila ini hanya dijumpai di New Zealand, artinya burung ini bersifat endemik, tidak bisa hidup di tempat lain, kecuali di Negara New Zealand khususnya di Pulau Codfish dan Pulau Anchor. Burung yang masih berkerabat dengan Burung Hantu (owl) ini merupakan burung yang unik dan teraneh di dunia.

Burung ini diberitakan hanya kira-kira tinggal 120 ekor saja di alam bebas.

Ciri-ciri Kakapo

Kakapo adalah burung yang kokoh. Tidak seperti burung darat lainnya, kakapo dapat menyimpan sejumlah besar energi sebagai lemak tubuh. Kakapo adalah burung bayan terberat di dunia dengan tinggi sekitar 60 cm, beratnya antara 1.800 gram hingga 4.000 gram, karenanya burung ini termasuk buirung yang tidak bisa terbang (flightless)

Kakapo akan terpaku diam jika terkejut. Ini merupakan salah satu mekanisme pertahanan mereka. Dengan diam membeku, mereka berharap untuk menyatu dengan latar belakang ketika bahaya sudah dekat. Mekanisme ini bekerja dengan baik ketika predator mereka hanya elang yang menggunakan penglihatan untuk berburu; namun tidak begitu sukses ketika predator mamalia yang mengandalkan indra penciuman mereka untuk mencari mangsa, datang ke habitat mereka.

Kakapo adalah satu-satunya burung bayan/betet yang tidak terbang di dunia. Mereka menggunakan sayap pendek mereka untuk keseimbangan dan dukungan, dari pada mengepakkan sayapnya untuk terbang. Bulu mereka jauh lebih lembut daripada burung lain karena bulu-bulu mereka tidak perlu menjadi kuat dan cukup kaku untuk mendukung kemampuan terbang.

arkive.org

Si Strigops habroptila ternyata berbau harum. Kakapo memiliki bau harum yang dikembangkan dengan baik, berguna dalam gaya hidup malam hari nya. Ia juga memiliki apa yang digambarkan sebagai musty-sweet odor. Ini mungkin membantu Kakapos untuk menemukan satu sama lain di hutan; sayangnya, hal ini justru membantu predator mamalia untuk menemukan mereka.

Si Strigops habroptila jantan memikat betina dengan lagu dan tarian kelompok selama musim kawin, Si Strigops habroptila jantan bisa berjalan hingga 4.000 meter untuk mencapai arena khusus di mana mereka bersaing satu sama lain untuk menarik perhatian sang betina. Setiap jantan menggali mangkuk di tanah, sering di daerah sebelah sisi batu atau sisi sungai untuk membantu memantulkan panggilan kawin nya. Untuk menarik betina, jantan mengeluarkan suara "booming" yang keras berfrekuensi rendah yang dapat terdengar hingga sejauh 3 mil. Setelah memancarkan sekitar 20-30 suara booming, mereka beralih ke suara "ching" yang bernada tinggi. Ching dan booming ini dapat berlangsung selama delapan jam setiap malam, pada malam-malam selama musim kawin yang sekitar 2-4 bulan.

Sumber bscaan:

Colours - Majalah Garuda Indonesia, Edisi September 2015

edgeofexistence.org

arkive.org

unikgeli.blogspot.co.id/

Tweet