Akhir Oktober hingga awal November lalu serentak hampir seluruh daerah di Indonesia, baik provinsi maupun kabupaten/kota melaksanakan penjaringan atau seleksi CPNS dengan sistem CAT (Computer Assested Test).
Seperti biasa hampir setiap ada event atau kegiatan rekrutmen CPNS, selalu ada oknum-oknum yang sengaja atau iseng berusaha mencari keuntungan dengan berbaga akal dan kepintaran. Contohnya sebagai calo (baik calo dadakan dan calo profesional).
Calo dadakan/amatiran itu modusnya berinisiasi dari iseng-iseng, begini: katakanlah Mr X memiliki mata-mata pura-pura ikutan melamar jadi bakal peserta Ujian CPNS, si mata-mata Mr X menanyai nomor hape, alamat, dan sebagainya kepada pencari kerja, termasuk saya yang sedang memantau antrian panjang para pelamar CPNS menanti giliran untuk registrasi offline. Setelah itu, si mata-mata melapor hasil penghimpunan nomor hape, barulah Mr X menjalankan aksinya, mengirimi SMS kepada nomor-nomor pencari kerja, al hasil saya juga dapat SMS.
Kalo calo profesional, kerjanya bukan demikian, melainkan ia memiliki koneksi ke kantor-kantor yang dainggapnya bonafit/terpercaya meskipun itu juga tidak menjamin bahwa koneksi yang dijalinnya bukan orang yang tepat, melainkan orang-orang atau oknum yang integritasnya tidak bisa dipercaya meskipun itu sebut saja 'orang kementerian'.
Dalam SMS tersebut pesannya seperti ini "Dijamin lulus untuk posisi Cpns sarjana rp 150jt, D3 80jt, SLTA Rp 65jt hub Drs. Mukhlis".
So, saya iseng-iseng membalas "Kalo S2 brp boss?" Gllekkk! 4 menit kemudian pengirim sms yang sudah saya rename nomornya sebagai Calo CPNS membuat smartphone saya berdering.
Apakah telponnya saya angkat?
Tidak.
Kenapa?
Mau menipu tukang tipu?
Hahahahahaha....
Jaman gini masih ada calo?
Tips Asik Juragan Dodoll
Jika pembaca menerima SMS berbau penipuan, maka lakukanlah balasan 'menipu' juga. Saya sering menerima SMS dengan janji hadiah miliaran rupiah atau menang undian mobil, maka saya jawab begini: Silahkan urus hadiah itu untuk saya, ambillah 80% untuk anda.
Selanjutnya, hape pun diam, tak berbunyi.
1 Response to "Mau Menipu Tukang Tipu? "
Juragan Dodoll Belajar Menulis yang Enak, Tidak Seenaknya Menulis. Juragan Dodoll menerima kritikan, saran dan komentar yang membangun. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, sebaiknya komentar yang dituliskan senantiasa berhubungan dengan isi (konten) tulisan. Mohon Maaf jika komentar Anda tidak segera muncul, karena harus melalui moderasi. Terima kasih, Anda sudah berkunjung di blog Juragan Dodoll. Salam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
saya heran dan gak habis pikir jika baca di kran2, hari gini ternyata msh ada aja org yg tertipu sama sms hehehe :D
ReplyDeletekrn biasanya si calon korban merahasiakan "berita gembira" dari si penipu tapi ternyata ia teripu, hmmm kasihan maksud hati rejeki dimakan sendiri tapi akhirnya malah tertipu hehehe :p