Cincau dan Khasiatnya

Kata cincau sendiri berasal dari dialek Hokkian xiancao (sienchau) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) (Setiawati, 2009). Ada dua jenis tanaman cincau yang dikenal masyarakat Indonesia, yakni cincau hitam dan cincau hijau. Yang pertama cincau hitam yang biasa mudah didapatkan di pasaran sebagaimana di Cina, Korea, juga negara-negara Asia Tenggara lainnya. Sedangkan jenis lainnya cincau hijau yang banyak dijumpai di daerah Jawa Barat terutama Bandung dan sekitarnya, termasuk DKI, Tangerang – Banten dan sekitarya. Di Bandung cincau hijau disebut juga camcau.

Gambar 1: Tanaman Janggelan bahan baku Cincau Hitam

Gambar 2: Tanaman Cincau Hijau (Camcauh) dan Es Cincau Hijau

Cincau hitam merupakan hasil olahan (ekstraksi) dari daun tanaman cincau yang dalam Bahasa Jawa dikenal sebagai Janggelan (latin: Mesona palustris BL), ia diyakini berasal dari Asia dan menyebar ke India, Birma, Indocina, Philipina sampai Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 75–2300 m di atas permukaan laut. Sedangkan cincau hijau dibuat dari daun cincau yang bernama latin Cyclea barbata L. Miers.Tanaman asli Asia Tenggara ini termasuk dalam suku sirawan-sirawanan (manispermaceae), orang Sunda biasa menyebutnya sebagai tarawulu, trewulu atau camcauh. Tanaman ini baik di Sunda atau Jawa, dulu kerap menjadi tanaman pagar. Di Jawa Barat masih dapat kita jumpai tanaman ini, dan tak jarang orang langsung mengonsumsinya untuk membuat camcau (Setiawati, 2009). Di Bogor, Jakarta, saya sendiri sering mengkonsumsinya jika sedang cuaca panas atau sekedar mengusir rasa dahaga.

Selain diyakini sebagai bahan minuman penurun panas dalam, cincau juga digunakan masyarakat sebagai penyembuh beberapa jenis penyakit, seperti demam, diare, mual (morning sickness), pencegah gangguan pencernaan. Penelitian ilmiah pun menambah daftar panjang khasiatnya. Salah satunya sebagai antikanker, juga pengendali tekanan darah tinggi (Setiawati, 2009, Prof. Sardjito dalam Prakoso, 2008).

Cincau paling banyak digunakan sebagai pelengkap minuman pengusir dahaga. Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh (diuretik). Cincau hitam dan hijau, keduanya berbeda dalam hal warna, bahan baku, cita-rasa, tampilan, dan cara pembuatan. Namun keduanya memiliki citarasa enak, kenyal, dan hampir menyerupai agar-agar (Setiawati, 2009).

Cincau merupakan bahan pangan tradisional yang telah lama dikenal masyarakat dan digunakan sebagai campuran minuman penyegar dahaga. Cincau disukai karena berasa khas, segar dan dingin serta yang pasti harganya murah. Umumnya masyarakat membuat cincau secara tradisional yang bersifat turun-temurun, yaitu dengan meremas-remas daun cincau segar dalam air dingin dengan perbandingan tertentu, disaring dan didiamkan selama 1 jam.

Cara tradisional tersebut menyebabkan pembuatan dan kegunaan cincau sangat terbatas, juga kualitas gel cincau yang dihasilkan beragam (tidak tetap). Sejalan makin meningkatnya kondisi masyarakat yang menuntut semua serba cepat dan praktis, pembuatan gel cincau secara tradisional tidak tepat lagi.

Cara Membuat Bubuk Cincau

Pembuatan bubuk cincau merupakan suatu alternatif untuk memenuhi tuntutan di atas. Bubuk cincau bersifat lebih awet, ringkas, ringan, dapat dikemas dan dalam pembuatannya tinggal diseduh dengan air. Disamping itu memungkinkan untuk diadakan standarisasi mutu sehingga lebih jauh nantinya dapat menjadi komoditas ekspor non migas.

Secara lengkap tersedia e-book untuk bisa di-download doc Winword disini, versi PDF disini

1 Response to "Cincau dan Khasiatnya"

  1. Apa ga kebalik fotonya mas, yang bawah itu tuk cincao hitam dan yang atas tuk cincao hijau. Adalagi cincao cina/minyak /nasi yang daunnya kecil2. Bagi yang ingin bibit cincao silakan hub kami 082136712513 Trims Prabowo Jogja

    ReplyDelete

Juragan Dodoll Belajar Menulis yang Enak, Tidak Seenaknya Menulis. Juragan Dodoll menerima kritikan, saran dan komentar yang membangun. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, sebaiknya komentar yang dituliskan senantiasa berhubungan dengan isi (konten) tulisan. Mohon Maaf jika komentar Anda tidak segera muncul, karena harus melalui moderasi. Terima kasih, Anda sudah berkunjung di blog Juragan Dodoll. Salam